Konser

Shawn Mendes Membius Para Penonton Dengan Pesonanya

TheMilooooo | 09 October 2019

Jerit histeris menggema di arena konser perdana Shawn Mendes di Indonesia yang diadakan di Sentul International Convention Center, Selasa (8/10) malam. Ribuan penonton berteriak kala lampu mulai dipadamkan, pertanda konser segera dimulai.

Dalam bayang-bayang, satu persatu anggota band pengiring terlihat naik ke atas panggung. Jeritan demi jeritan kian kencang terdengar, menanti kemunculan sang idola.

Dengan santai, Mendes melenggang dari balik panggung sambil menggendong gitar dan iringan musik intro Lost in Japan. Ia mengenakan kemeja merah muda kecoklatan tanpa lengan yang dipadukan dengan celana berwarna hitam.

Kemunculannya disambut histeria kencang. Bentuk kegembiraan penggemar, yang telah lama menanti kedatangan sang idola di depan mata.

Tanpa basa-basi, Mendes pun langsung melayani para penonton yang sudah 'menggila' akan dirinya. Lagu demi lagu yang dari tiga albumnya Handwritten, Illuminate, serta Shawn Mendes dia sampaikan dalam versi terbaik.

Penonton? Jangan ditanya. Hampir setiap lirik mereka hapal, bernyanyi bak paduan suara yang juga menggema seisi arena konser. Jeritan selalu jadi penutup tiap lagu selesai dibawakan.

Senyum manis Mendes pun merekah, tersanjung dengan sambutan penonton yang luar biasa. Ia sendiri tak henti membawa penonton larut bersamanya, dilibatkan dalam setiap penampilannya.

"Saya ingin sekali bertemu dengan kalian. Terima kasih untuk pertemuan pertama kita ini. Dan kalian tahu, ini semua dipersiapkan untuk kalian. Bagian terbaik dalam pertunjukan saya, bagian yang paling luar biasa di pertunjukan saya adalah kalian semua," ungkap Mendes di tengah penampilan.

Pernyataan itu tak terdengar seperti basa-basi belaka. Penyanyi berusia 22 tahun ini benar-benar membuktikannya. Dia melayani penggemar dengan sepenuh hati. Beberapa kali ia terlihat bolak-balik menyapa penonton langsung ke bawah panggung, bersalaman dengan mereka yang berada di barisan paling depan.

Sebelum konser, ia pun menyempatkan diri menyapa beberapa penggemar beruntung di belakang panggung.

Rasanya, Mendes mengambil pelajaran ini saat menjalani tur konser bersama Taylor Swift, sebagai aksi pembuka 1989 World Tour. Perlakuan Mendes terhadap fan tak jauh berbeda dengan yang Swift lakukan.

Menyanjung penggemar, sebisa mungkin membuat dirinya begitu dekat tanpa jarak. Perpindahan dari panggung A ke B ia lakoni dengan menyapa fan lebih dahulu di kanan dan kiri jalan.

Selain interaksi langsung, Shawn pun membangun kedekatan lewat penampilan, seperti kala ia bernyanyi hanya dengan gitar atau piano, tanpa iringan band. Penampilan malam itu seolah menunjukkan hanya milik Shawn dan Mendes Army seorang.

Pesona sang idola saat bernyanyi membius penonton yang kebanyakan datang dari kalangan remaja.

Di sisi lain, Mendes yang jelas tahu penontonnya kebanyakan remaja menyampaikan pesan penting sebelum menyanyikan lagu Youth.


"Saat saya menyanyikan Youth, itu bukan hanya sebuah kata-kata yang menunjukkan seberapa muda atau tuanya kita, tapi ini sebuah kata yang mendeskripsikan sebuah perasaan, perasaan akan kebebasan dan kebahagiaan," katanya.

Mendes menambahkan, "Saya ingin memanfaatkan momen tersebut ketika menyampaikannya [Youth], bahwa setiap orang di ruangan ini, setiap orang di mana pun sekarang, adalah orang-orang yang akan mengubah dunia lebih baik lagi."

Mendes menambahkan, "Saya ingin memanfaatkan momen tersebut ketika menyampaikannya [Youth], bahwa setiap orang di ruangan ini, setiap orang di mana pun sekarang, adalah orang-orang yang akan mengubah dunia lebih baik lagi."

Terlepas dari treatment kepada para penggemar, Mendes yang tampil selama sekitar satu setengah jam dengan membawakan 21 lagu memanjakan penonton dengan pertunjukan musik yang menggugah. Lagu-lagu hit seperti Treat You Better, Merci, If I Can't Have You, In My Blood, There's Nothing Holding Me Back, serta Sticthes dibawakan serta beberapa lagu milik musisi lain seperti I Wanna Dance with Somebody milik Whitney Houston serta Fix You dari Coldplay.

Ditambah, ia mengemas pertunjukan dengan tata cahaya lampu megah, visual sederhana tapi cukup relevan, serta sejumlah lagu yang diaransemen ulang, membuatnya terasa lebih segar ketika dibawakan live.

Cahaya lampu dari gelang penonton, yang juga sempat digunakan Taylor Swift serta Coldplay di konsernya menambah kemeriahan aksi Shawn. Ia didukung oleh sound yang terdengar baik dari kursi tribun penonton.

Permainan piano dan gitar seolah melengkapi paket 'murid' Ed Sheeran itu sebagai musisi berbakat. Tepat rasanya memberi Shawn Mendes titel sebagai seorang 'Pangeran Pop', yang dipuja bukan hanya dari sekadar penampilan fisik, tapi juga bakatnya.


Artikel Menarik Lainnya

Dalam hal eventQu.com memberikan informasi terkini seputar event yang akan datang

Berikut adalah artikel terbaru kami yang kami rangkum dalam eventQu.com.

SELENGKAPNYA

Artikel Menarik Lainnya